Selasa, 28 Mei 2013

PERAN SENIMAN DI PERANG DUNIA KE 2

Pasukan Hantu' Mengecoh Hitler


Beberapa hari setelah operasi pendaratan besar-besaran di Normandia oleh pasukan Sekutu pada Juni 1944, dua orang penduduk Prancis melintasi garis pertahanan Sekutu dengan bersepeda. Pemandangan yang ada di depan mata membuat kedua orang itu ternganga.
Ada empat orang prajurit Amerika Serikat tampak tengah menggotong 'tank' Sherman. Padahal, tank itu beratnya lebih dari 40 ton. Tapi dengan enteng, keempat prajurit itu mengangkat dan memutar arah moncong meriamnya. “Mereka melihat ke arahku dan seolah-olah meminta penjelasan,” Arthur Shilstone, salah satu prajurit itu, menuturkan pengalamannya, beberapa pekan lalu. “Akhirnya aku menjawab,”Prajurit Amerika memang sangat kuat.”
Tentu saja Shilstone dan tiga temannya bukanlah prajurit-prajurit super dengan kekuatan laiknya Superman sehingga mampu mengangkat tank Sherman dengan sebelah tangan. Tank Sherman yang disaksikan oleh dua warga Prancis itu hanyalah tank gadungan. Selama Perang Dunia II, militer Amerika mengerahkan ribuan balon tank Sherman untuk mengecoh pasukan Jerman.
Walaupun terkesan main-main, operasi untuk mengelabui pasukan Adolf Hitler ini sama sekali tidak main-main. Ada 1100 prajurit yang tergabung dalam Headquarters Special Troops ke-23. Mereka berasal dari rupa-rupa latar belakang, namun sebagian besar direkrut dari sekolah seni di New York dan Philadelphia. Sebagian lainnya, berlatar belakang insinyur dan pekerja di biro periklanan.
Tugas mereka memang bukan untuk mengoperasikan tank Sherman atau bertempur di garis depan. Tugas utama mereka adalah mengecoh tentara Jerman dengan modal ribuan balon tank Sherman, deruman suara tank yang dipancarkan dari pengeras suara dan transmisi radio palsu.
Operasi berbau akrobatik ini sangat dirahasiakan. Bahkan prajurit Amerika lain tak ada yang tahu mengenai batalyon para seniman dan insinyur ini. Sebagian besar berkas-berkasnya baru dibuka pada akhir 1990-an. Tak heran jika Shilstone dan teman-temannya mendapat julukan “Pasukan Hantu'.
Operasi militer tipu-tipu ini terbukti sukses besar. Bukan cuma di Normandia mereka berhasil mengecoh Jerman, tapi juga di beberapa pertempuran menentukan lainnya. Saat Pasukan Sekutu hendak menyeberangi Sungai Rhine dan menusuk langsung ke pusat pertahanan Jerman pada Maret 1945, batalyon 'hantu' ini bertugas mengalihkan perhatian pasukan Jerman.
Dengan hanya disokong 1000 prajurit, Shilstone dan teman-temannya harus membuat atraksi sehingga seolah-olah ada 30.000 prajurit Amerika lengkap dengan ribuan tank Sherman tengah bergerak ke arah pertahanan Jerman. Dari udara, hanya tampak seolah-olah ribuan tank Sherman tengah berbaris ke arah pasukan Jerman. Hasil penyadapan komunikasi radio – ini juga palsu – juga menunjukkan rencana pergerakan pasukan Amerika. Walhasil, pasukan Jerman tertipu habis-habisan.
Batalyon 'hantu' ini dibubarkan pada September 1945 setelah Jepang dan Jerman angkat tangan. Sebagian bekas prajurit Headquarters Special Troops ke-23 kembali bekerja sebagai seniman dan pekerja kreatif. SMITHSONIAN I VOA. Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar